Watulimo,Trenggalek memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor peternakan sapi perah. Selain sebagai penghasil susu berkualitas, peternakan sapi perah juga memiliki peluang untuk menjadi destinasi wisata yang menarik. Dengan mengintegrasikan unsur wisata, peternakan sapi perah lokal dapat menjadi salah satu kunci dalam mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya di sektor susu.
Angga febriyanto menuturkan sebagai langkah awal saya membentuk Greenland Dairy Farm yang nantinya akan kami operasionalkan di Watulimo,Trenggalek harapan nya agar dapat bermitra,bersinergi dan berkolaborasi dengan peternakan sekitar, sebagai wadah dalam berbagi teknik pemeliharaan hewan serta bagaimana menghasilkan produk susu yang berkualitas.Kita memiliki potensi yang sama dengan daerah daerah lain. Wisata di Trenggalek ini sangat beragam,selain kawasan strategis wisata pantai juga memiliki wisata alam yang juga dapat di integrasikan dengan peternakan sapi perah dan memiliki potensi ke proses pengolahan susu,yogurt,keju.Di berbagai negara, konsep agro-tourism seperti ini telah terbukti sukses. Misalnya, di Belanda, peternakan sapi perah menjadi daya tarik wisata yang mendunia, sekaligus meningkatkan penjualan produk susu mereka. Trenggalek, dengan kekayaan sumber daya alam dan keragaman budaya, memiliki peluang besar untuk mengadopsi model serupa, dengan menyesuaikannya dengan kearifan lokal.”.Tuturnya.
Melakukan kunjungan dan sharing di sektor peternakan,pihak nya juga menemui salah satu kelompok sapi perah di Cijeruk,Bogor,Sekretariat kelompok peternakan mandiri sejahtera,Bapak Makmur menuturkan bahwa ”produk susu dan turunannya adalah produk yang tidak akan pernah hilang di tengah perkembangan zaman,karena susu adalah bagian dari ketahanan pangan dan termasauk kebutuhan pokok,namun kami harus tetap belajar dan belajar agar dapat membuat produk dan olahan susu yang beragam dan dapat di terima pasar.”.Tuturnya.
Potensi Wisata Peternakan Sapi Perah
Wisata peternakan sapi perah menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung, mulai dari menyaksikan proses pemerahan susu, mempelajari manajemen peternakan, hingga mencicipi produk susu segar langsung dari sumbernya. Kegiatan ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya konsumsi susu lokal serta mendukung produksi nasional.
Meningkatkan Produktivitas Susu Lokal Melalui Wisata
Sinergi antara wisata dan peternakan dapat memberikan dampak positif pada produktivitas susu lokal. Berikut adalah beberapa caranya:
Promosi Produk Lokal
Wisata peternakan dapat menjadi media promosi yang efektif. Produk susu seperti susu segar, yoghurt, keju, atau es krim dapat dijual langsung kepada pengunjung, sehingga meningkatkan penyerapan pasar produk lokal.
Dukungan Finansial untuk Peternak
Pendapatan tambahan dari wisata dapat digunakan oleh peternak untuk meningkatkan kualitas fasilitas peternakan, seperti peralatan modern untuk pemerahan atau pakan berkualitas tinggi.
Edukasi Publik
Dengan wisata edukasi, masyarakat, terutama generasi muda, dapat lebih memahami pentingnya susu lokal serta proses produksinya. Hal ini dapat membangun kesadaran untuk lebih mendukung produk dalam negeri.
Peningkatan Daya Saing
Peternakan sapi perah yang terintegrasi dengan wisata cenderung memiliki kualitas standar yang lebih tinggi, karena mereka harus memenuhi ekspektasi pengunjung. Hal ini mendorong peningkatan daya saing produk susu lokal di pasar nasional bahkan internasional.
Tantangan dan Solusi
Meski memiliki potensi besar, pengembangan wisata peternakan sapi perah bukan tanpa tantangan. Beberapa tantangan utama meliputi:
Kurangnya Infrastruktur: Banyak peternakan lokal belum memiliki fasilitas yang memadai untuk menerima kunjungan wisatawan.
Kesadaran Masyarakat: Tidak semua masyarakat memahami pentingnya mendukung produk susu lokal.
Minimnya Modal Awal: Pengembangan wisata membutuhkan investasi, mulai dari pembangunan fasilitas hingga pelatihan sumber daya manusia.
Untuk mengatasi tantangan ini, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan komunitas lokal sangat penting. Pemerintah dapat memberikan insentif atau program pendampingan bagi peternak yang ingin mengembangkan wisata peternakan. Di sisi lain, investor swasta dapat berperan dalam mendanai pengembangan fasilitas yang dibutuhkan.
Sinergi antara wisata dan peternakan sapi perah tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam meningkatkan citra susu lokal di tengah masyarakat. Dengan mengembangkan wisata peternakan sapi perah, kita tidak hanya memperkuat ketahanan susu nasional, tetapi juga menciptakan destinasi wisata yang unik dan berdaya saing. Inilah saatnya Indonesia menggali potensi lokal untuk kemajuan bersama.